
Menyambut Dies Natalis ke-7, FIB Unmul Adakan Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah
Dalam rangka Dies Natalis ke-7, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Mulawarman (Unmul) mengadakan Rapat Senat Terbuka pada Kamis (24/7/2025) lalu. Pada kesempatan ini turut hadir Rektor Unmul, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng. beserta jajaran wakil rektor dan dekan dari fakultas lain yang ada di Unmul.
Bertempat di Integrated Laboratory (I-Lab) Unmul, Rapat Senat Terbuka tersebut dibuka langsung oleh Ketua Senat FIB Unmul, Dr. Ahmad Mubarok, S.Pd., M.Hum.
Dekan FIB Unmul, Prof. Dr. M. Bahri dalam sambutannya mengapresiasi perjalanan dua prodi pelopor, yakni Prodi Sasindo dan Sasing yang sudah menginjak usia ke-16.
Tak hanya itu, ia turut melaporkan bahwa FIB Unmul yang kini sudah memiliki 1.116 mahasiswa pada tahun ini berkesempatan untuk membuka program studi baru, yakni S1 Tari.
“Untuk itu disampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh bapak rektor beserta seluruh jajaran pimpinan sehingga program studi ini dapat terwujud,” ujar Dekan FIB Unmul dalam sambutannya.
Pada usianya yang ke-7, FIB Unmul saat ini sudah memiliki 49 dosen, termasuk tambahan 11 dosen baru yang masuk pada tahun ini.
Prof. Bahri kemudian mengatakan bahwa rangkaian Dies Natalis ini meliputi beberapa kegiatan, di antaranya orasi ilmiah, Dekan Cup, kuliah umum, Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti), peluncuran buku Toponimi, pagelaran budaya, hingga malam bahasa.
Rektor Unmul, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng. juga tak ketinggalan menyampaikan ucapan selamat dalam pidatonya. Ia turut mengapresiasi perjalanan fakultas bungsu di Unmul tersebut.
Di samping itu, ia juga menyebut soal rencana alokasi APBD sebanyak 127 M yang akan mewacanakan smart class di Unmul. FIB pun akan jadi salah satu fakultas yang turut mewujudkan program tersebut.
“Mari kita bergandeng tangan semua untuk memajukan Fakultas Ilmu Budaya ke depannya dan menjadi sebuah pilar budaya Kalimantan Timur,” ucap Abdunnur sebelum menutup pidatonya.
Lebih lanjut, sebagai bagian dari rangkaian acara, FIB Unmul juga menggelar orasi ilmiah yang menghadirkan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur, Dr. M. Ir. Fitriansyah, ST, MM.
Dalam orasi yang mengangkat tema “Mewujudkan Masyarakat Multikultural yang Inklusif di IKN”, Fitriansyah mengangkat berbagai temuan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia menyoroti pentingnya menjaga keberagaman budaya dan lingkungan di kawasan IKN, yang menurutnya telah teridentifikasi memiliki lebih dari 600 objek kebudayaan dan puluhan situs cagar budaya di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Namun, masih minim narasi budaya yang mendampingi objek-objek tersebut.
“Temuan ini menunjukkan bahwa sudah ada kehidupan sebelumnya di IKN, dan ini mejadi tantangan agar pelaku akademik bisa melakukan riset, mengingat masih banyak objek budaya yang ditemukan namun belum ada narasi kulturalnya,” papar Fitriansyah.
Ia juga menyebut bahwa terdapat 14 bahasa daerah yang hidup berdampingan di IKN, sehingga penting bagi institusi pendidikan tinggi seperti FIB Unmul untuk mengambil peran dalam dokumentasi dan pengajaran bahasa-bahasa lokal.
Lebih jauh, Fitriansyah mengidentifikasi tiga tantangan utama pembangunan IKN dalam konteks kebudayaan, yakni potensi erosi budaya lokal, risiko marginalisasi masyarakat adat, dan komodifikasi budaya.
Ia mendorong perlunya riset dan kajian lintas bidang sebagai solusi, termasuk integrasi budaya dalam pembangunan, pelestarian bahasa daerah, serta penguatan ekonomi kreatif yang inklusif.
Ftriansyah juga berharap agar FIB Unmul dapat menjadi penjaga pengetahuan budaya dan menjadi penghubung antara nilai-nilai kearifan lokal dengan kebijakan pembangunan yang sedang berlangsung di IKN.
Peringatan Dies Natalis FIB Unmul ke-7 ini kemudian berlangsung secara hikmat dan resmi ditutup oleh Wakil Dekan III FIB Unmul, Dr. Ahmad Mubarok, S.Pd., M.Hum.