11 Februari 2024

152 melihat

Rapat Kerja Evaluasi dan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman


Penandatanganan Kerja Sama dengan Manajemen Hotel Blue Sky Balikpapan

 


       Berlangsung pada 10-12 Februari 2024, Fakultas Ilmu Budaya Unmul menggelar Rapat Kerja Evaluasi dan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan di Ruang Pertemuan Semoi, Hotel Blue Sky, Kota Balikpapan dengan mengundang Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M. Si., IPU. Di hadapan Rektor, Dekan FIB, Prof. Dr. M. Bahri Arifin, M.Hum, menyampaikan update FIB seperti, beban kerja dosen dan tenaga pendidik, pembentukan tim kerja, pembuatan surat tugas, dan hal-hal lain yang membutuhkan sikap dan kebijakan pimpinan universitas. Menanggapi situasi FIB, Rektor menyatakan pentingnya merencanakan program yang budgetnya akan menyesuaikan, bukan sebaliknya. Rektor juga menegaskan kembali semangat FIB sebagai Penyangga Multikulturalisme di Ibu Kota Nusantara. Selain itu, kerjasama dengan berbagai sponsor penyedia akomodasi juga perlu ditingkatkan sehingga lembaga perguruan tinggi juga dapat bersinergi baik secara bisnis namun juga mendukung Tridharma dan kegiatan mahasiswa.

      Agenda selanjutnya adalah Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Fakultas Ilmu Budaya. Wakil Dekan II FIB Unmul, Singgih Daru Kuncara, S.S., M.Hum, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa RKT ini berfokus pada capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Agenda ini terdiri dari sesi dengar rencana program tiap prodi dan Gugus Jaminan Mutu Fakultas (GJMF). Kemudian, konsolidasi dilakukan bersama Dekan dan Wakil-wakil Dekan berkaitan dengan pendanaan yang dibutuhkan untuk sarana dan prasarana dari setiap kegiatan. Selain itu, setiap tim Gugus Tugas Percepatan Perkembangan (GTPP) FIB yang dibentuk oleh Dekan FIB Unmul, juga mempresentasikan program kerja yang berkaitan dengan pembuatan Renstra Fakultas, pengembangan jurnal ilmiah terakreditasi internasional, peningkatan kerjasama eksternal, pembentukan prodi baru, peningkatan sistem informasi fakultas, dan tata kelola kinerja dosen.

       Pertemuan ini juga sekaligus menindaklanjuti perencanaan kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang telah dipresentasikan sebelumnya di hadapan pemangku kepentingan dan pengguna lulusan fakultas. Tujuannya adalah finalisasi dan peresmian kurikulum OBE bagi ketiga Program Studi di FIB Unmul yaitu, Sastra Inggris, Sastra Indonesia, dan Etnomusikologi.

      Dalam rangka peresmian kurikulum OBE, Dr. Mardliya Pratiwi Zamruddin S.S., MA TESOL sebagai Wakil Dekan I menyatakan bahwa kurikulum OBE diterapkan mulai Semester Ganjil 2024 untuk mahasiswa angkatan 2024. Selain itu beliau menyatakan bahwa mahasiswa dapat menjalani proses belajar dengan High Thinking Order melalui metode Case Based Learning (CBL), Problem Based Learning (PBL), dan Project Based Learning (PjBL). Kurikulum OBE juga harus bersinergi dengan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga  mahasiswa dapat berkegiatan di luar kampus dan dapat mengkonversi kegiatan tersebut ke dalam SKS pembelajaran.

       Koordinator Prodi Sastra Indonesia, Ahmad Mubarok, S.Pd., M.Hum, membawa semangat menuju Indonesia Emas 2045 untuk menciptakan lulusan yang mampu mendapati karir sesuai dengan kebutuhan industri dan kelembagaan pemerintah lainnya. Untuk itu, setiap mata kuliah benar-benar mencerminkan kebutuhan kerja. Beberapa mata kuliah terbaru adalah Penyuntingan dan Manajemen Produksi Literasi yang akan mencakup pembelajaran strategi konten media cetak dan daring yang efektif dan efisien.

     Koordinator Prodi Sastra Inggris, Famala Eka Sanhadi Rahayu, M.Pd, juga berupaya mengoptimalkan jumlah lulusan dan keterserapan lulusan Sastra Inggris di dunia kerja. Strategi prodi Sasing: intensifikasi mata kuliah, memperbanyak mata kuliah yang langsung berhubungan dengan industri, dan menerapkan CBL, PBL, dan PjBL pada 70% sebaran mata kuliah. Mata kuliah OBE Sasing Unmul di antaranya adalah: Bahasa Inggris untuk Wisata, Literasi Digital, Diplomasi Budaya dan Industri, dan pilihan Ekolinguisitik/Ekosastra yang sekaligus mencirikan PIP Unmul yaitu Pusat Kajian Hutan Tropis Basah dan Lingkungannya.

      Selain itu, Koordinator Program Studi Etnomusikologi, Aris Setyoko, S.Sn., M.Sn, tidak hanya mengarahkan lulusan pada bidang pengelolaan dan pengajar seni, tetapi juga pada industri kreatif di antaranya penyelenggara studio musik dan sanggar seni budaya. Menampung masukkan dari pertemuan sebelumnya, Etnomusikologi Unmul mengupayakan izin resmi untuk mengakomodir ilmu musik kedaton Kutai. Hal ini membutuhkan pendekatan mendalam sehingga membutuhkan waktu kajian yang tidak memungkinkan diterapkan di tahun mendatang. Salah satu mata kuliah baru ialah Kritik Seni yang akan membangun wawasan seni mahasiswa secara mendalam terhadap fenomena seni budaya di Indonesia.

      Proses finalisasi kurikulum OBE ini ditutup dengan pesan Wakil Dekan I. Beliau meminta dukungan tenaga akademik agar di tahun mendatang baik angkatan baru dan angkatan lama mendapatkan penyesuaian yang efektif dalam penyelesaian studinya. Terakhir, WD I FIB Unmul menawarkan kuota 10 mahasiswa untuk mengikuti magang di Taiwan sebagai salah satu kegiatan MBKM. (Max, JISD / @irene_sartika)