Kuliah Umum FIB Unmul dalam Rangka Dies Natalis FIB Tahun 2024
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Mulawarman (UNMUL) menggelar kuliah umum dalam rangka Dies Natalis yang ke-15 pada 7 November 2024. Acara yang dihadiri oleh Dekan beserta jajaran, dosen, dan mahasiswa/i ini dilaksanakan secara luring di kampus UNMUL. Kuliah umum kali ini menghadirkan Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), yang membawakan materi dengan tema “FIB sebagai Pilar Utama Penyangga Multikulturalisme”.
Dalam pemaparannya, Prof. Setiadi menyampaikan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) membuka peluang besar namun juga tantangan, terutama dalam perubahan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. IKN yang dirancang sebagai smart city dengan teknologi canggih, sebagai bagian dari revolusi industri, harus tetap menjaga nilai-nilai budaya dan bahasa Indonesia. Menurutnya, salah satu hal yang harus dilakukan dalam proses pembangunan ini adalah melatih masyarakat untuk memiliki moral yang kuat dan nilai yang mendalam, serta memperhatikan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).
Prof. Setiadi juga menekankan pentingnya menjadikan multikulturalisme sebagai ideologi yang memprioritaskan interaksi antar berbagai kebudayaan dengan semangat kesetaraan dan persamaan hak. Untuk itu, ia mengusulkan agar kurikulum pendidikan di perguruan tinggi dapat kembali berfokus pada konsep-konsep kebudayaan yang relevan dengan perkembangan zaman dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Longlife learning atau pembelajaran sepanjang hayat juga harus menjadi bagian integral dari pendidikan tinggi, baik bagi mahasiswa maupun dosen, agar dapat terus mengembangkan keahlian yang sesuai dengan tantangan masa depan.
Lebih lanjut, Prof. Setiadi mengajak mahasiswa dan dosen FIB UNMUL untuk menyadari peran penting dalam mendukung pembangunan IKN. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang multikulturalisme dan kebudayaan, diharapkan dapat berkontribusi dalam memberi ruang yang setara bagi semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Prof. Setiadi menegaskan, mahasiswa dan dosen harus menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju dan berbudaya.
Kuliah umum ini diharapkan dapat memperkuat komitmen mahasiswa dan dosen dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan Indonesia, sekaligus mendukung pembangunan IKN yang berbasis pada nilai-nilai multikulturalisme di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi.
S.Y